Kamis, 15 Februari 2018

Faktor-faktor yang mempengaruhi koping stres

Berbagai  faktor-faktor yang dapat mempengaruhi koping stres antara  lain:

a.  Peristiwa hidup dan kerumitan sehari-hari
Beberapa  psikolog  kesehatan  telah  mempelajari  dampak  dari peristiwa kehidupan yang signifikan yang bersifat  individual. Orang yang mengalami perubahan hidup yang besar  (kehilangan pasangan atau  relasi dekat,  kehilangan  pekerjaan)  memperlihatkan  insiden  yang  lebih  tinggi untuk menderita penyakit kardiovaskuler dan kematian dini, dibandingkan orang yang tidak mengalami perubahan hidup besar.

b.  Faktor-faktor sosial budaya
-  Gender
Baru-baru  ini,  Shelye  Taylor  dan  rekannya  menyatakan bahwa  dibandingkan  laki-laki,  perempuan  cenderung  kurang berespons  terhadap  situasi  stress  dan  mengancam,  dengan  cara hadapi-atau-lari  (fight-or-flight).  Taylor  menyatakan,  meskipun perempuan  juga  memperlihatkan  respons  hormonal  dan  system saraf  simpatis  yang  bersifat  segera  terhadap  stress  akut  seperti halnya  laki-laki,  terdapat  faktor  lain  yang  dapat  turut  campur tangan  dan  mengurangi  kecenderungan  perempuan  untuk menampilkan respons hadapi-atau-lari.

Dalam pengertian respons menghadapi, agresi laki-laki diatur oleh hormone androgen, seperti testosterone, dan berkaitan dengan reaktivitas  system  saraf  simpatis  dan  permusuhan.  Sebaliknya, agresi  perempuan  agaknya  lebih  berkaitan  dengan  otak, dipengaruhi oleh situasi sosial, belajar, budaya dan situasi.


-  Stres akulturatif
Pindah ke  sebuah  tempat baru merupakan pengalaman  yang menimbulkan  stres.  Pengalaman  ini  dapat  menimbulkan  stress lebih  besar  apabila  seseorang  yang  berasal  dari  sebuah  budaya pindah  ke  budaya  yang  berbeda.  Stres  akulturatif  merujuk  pada konsekuensi  negatif  yang  disebabkan  oleh  hubungan  antara  dua kelompok budaya yang berbeda.


-  Kemiskinan
Kemiskinan  dapat  mengakibatkan  stres  bagi  individu  dan keluarga.  Kondisi  kronis  seperti  rumah  yang  tidak  memadai, lingkungan  rumah  yang  berbahaya,  tanggung  jawab  yang membebani, dan ketidakpastian ekonomi merupakan stressor yang besar  dalam  kehidupan  orang-orang  miskin.  Remaja  berpeluang lebih  besar  dalam  menghadapi  peristiwa  yang  mengancam  dan tidak  terkendali  apabila  mereka  tinggal  dalam  konteks  orang-orangnya  berpenghasilan  rendah  dibandingkan  apabila  mereka tinggal dalam konteks orang-orangnya sehat dan makmur.

Sedangkan  menurut  Sari,  dkk,  faktor-faktor  yang  dapat mempengaruhi koping stres antara lain :
1.  Faktor individual, yang meliputi : perkembangan usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, kepribadian, kematangan emosional, status sosial ekonomi, kesehatan mental dan ketrampilan memecahkan masalah
2.  Konteks lingkungan,yang meliputi : kondisi penyebab stres, sistem budaya dan dukungan sosial.
Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor yang dapat mempengaruhi koping  stres  dalam  penelitian  ini  mengacu  pada  teori  yang  dikemukakan  oleh Santrock  (2007)  dan  Sari,  dkk  (2010)  yang  meliputi  faktor  individual,  faktor konteks  lingkungan, peristiwa hidup dan kerumitan sehari-hari serta faktor sosial budaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar